Aku menemukan puisi di ujung malam
Menderet huruf membentuk bait sederhana
Ada lapis kabut… sepi
Tipis, namun menusuk, membelit pekat
Seperti bait terakhir dalam gelap
Cobalah merasakan denyut malam sayangku
Dalam bait berbaris yang aku tulis untukmu
Disini pada rona malam tanpa wajah
aku lihat angin membawa serta rindumu
yang sempat kau tutup dengan senyum siang tadi
akhirnya aku menemukanmu walau hanya dalam ingatan
karena disinilah tempat yang abadi
tempat pertemuan yang hanya hadir kau dan aku
tak berjarak, walau senapas…
inilah kita…
yang kadang merasa jauh
merasa tak bertemu dalam rupa
namun mengalir seperti darah dalam nadi
sungguh tak berjarak, kekasihku…
